Wednesday, July 8, 2015

Pengalaman Seorang Kaskuser yang Pernah Tinggal di Negara Kuba



Ada baiknya kita merasakan dulu hidup di negara2 penganut salah satu paham yang paling dilarang di negeri ini. Sebelum berkomentar karena bagaimanapun, pengalaman jelas lebih berbicara. Saya pernah 1 tahun tinggal di Cuba dan Venezuela yang secara garis besar menganut paham politik Komunis Marxisme yg di perjuangkan Fidel dan Che serta Chavez.Di Cuba, segala segi kehidupan di sama ratakan. Semua individu adalah sama. Tidak ada satu orang pun yang hidup berlebihan di banding orang lain. Anda tidak akan menemukan satu keluarga bisa jalan2 ke mall sementara keluarga yg lain nggak bisa. Jika hari ini saya makan daging sapi, sudah pasti tetangga saya pun makan daging sapi (walaupun daging sapi sangat mahal di sana). Otomatis, tidak akan ada satu orang pun yg kelaparan. Selama lebih dari setahun saya tinggal di Cuba, tidak sekalipun saya menjumpai adanya pengemis. Apalagi gelandangan atau homeless people. Semua segi kehidupan terjamin. Walaupun negara ini sangat miskin. Tapi yang perlu diperhatikan adalah, Cuba miskin bukan karena kualitas pemerintahan atau warga negaranya, tapi dikarenakan embargo USA yg melarang dunia untuk melakukan perdagangan dengan Cuba hanya karena Cuba menganut paham politik Komunis yg jelas2 menentang Kapitalisme.Kenapa Cuba diembargo sementara Venezuela tidak? Karena Venezuela punya sumber minyak berlimpah. Nggak mungkin diembargo. Itu kan sumber duit luar biasa.Di Cuba, medical treatment dan education murni sepenuhnya di tanggung negara. Anda nggak akan menemukan kasus orang mati karena nggak punya uang untuk berobat saat dia sakit seperti yg terlalu sering terjadi di negara ini. Anda nggak akan menemukan kasus orang bodoh dan nggak bisa baca tulis cuma karena nggak bisa sekolah karena nggak punya uang seperti di sini.Di Cuba, jika anda sakit dan ada seorang dokter menolak untuk melayani anda, dokter itu akan langsung dijebloskan ke penjara.Saya flu aja langsung telpon ambulance kok saking manjanyaGratis pula.Ada satu hal luar biasa di Cuba. Setiap 6 bulan sekali, pemerintah akan melakukan survey ke setiap rumah2 rakyat untuk mengecek perabotan2 apa saja yg sekiranya sudah dalam kondisi tidak layak pakai sehingga harus diganti. Jika kulkas anda rusak, ya akan diganti dgn yg baru. Gratis!Jika sofa anda sudah sangat tidak layak pakai, ya diganti. Gratis! Dsb, dsb.Nah, satu hal paling penting adalah, kebanyakan dari kita orang Indonesia berpikir bahwa negara Komunis itu identik dgn negara atheis anti Tuhan. SALAH BESAR! Hal ini dikarenakan kasus terburuk sepanjang sejarah Indonesia yaitu G30S-PKI yg menyisakan kebencian luar biasa bangsa ini terhadap paham komunis. Kita nggak pernah sadar bahwa negara kita sudah diacak2 USA dgn CIA-nya cuma gara2 mereka takut Bung Karno akan menjadikan negara sebesar Indonesia menjadi negara anti kapitalis dgn NASAKOMnya.G30S-PKI adalah murni rekayasa CIA yg ingin menjatuhkan Bung Karno yg otomatis akan menggagalkan rencana Bung Karno untuk mensosialiskan Indonesia. Maka dibuatlah sebuah kasus besar dgn tokoh sentral Soeharto sebagai pahlawannya. Kebanyakan orang Indonesia tidak tahu ini. Ironisnya seluruh dunia sudah tahu betul soal ini. Bahkan sudah dibukukan. Buku tentang kebohongan2 Amerika dan CIA beredar luas di luar negri. Dalam salah satu chapternya dibahas tentang rekayasa kudeta partai komunis Indonesia yg ternyata didalangi oleh CIA.Bukti bahwa negara Komunis tidak ada hubungannya dgn paham anti Tuhan saya temukan sendiri di Cuba dan Venezuela.Di Cuba, tempat2 ibadah sangat mudah ditemui. Ada dimana2.Saya muslim dan saya selalu melakukan shalat Jumat berjamaah dgn warga Cuba lainnya. Begitu juga dgn umat Kristianinya. Mereka bebas beribadah dimanapun mereka mau. Hal yg sama juga dialami penganut agama lain.Satu lagi kelebihan dari paham Sosialis Cuba adalah dilarang keras membuat organisasi agama apalagi organisasi politik berbasis agama. Karena pemerintah Cuba sadar betul bahwa organisasi agama hanya akan membuat kotak2 pemisah yg pada akhirnya menimbulkan perpecahan yg dapat menggangu stabilitas negara. Apalagi partai politik berbasis agama. Ini lebih kacau lagi. Mencari kekuasaan dgn kedok agama.Lihat saja apa yg terjadi di negara2 yg paham politiknya berdasarkan agama. Lebanon misalnya. Disana Siah dan Suni jelas selamanya akan selalu ribut. Sementara hukum di Lebanon adalah orang yg menjadi presiden di Lebanon wajib beragama Kristen. Umat Islamnya sibuk ribut berebut kekuasaan, tetep aja nggak dapet apa2. Lucu kan?Atau lihat bukti nyata yg terjadi di negara tercinta ini. Umat Islam ribut dgn umat Islam lain cuma karena beda aliran. Umat Islam ribut dgn umat Kristen gara2 paham kepercayaan. Belum lg ormas berbasis agama yg berbuat sesukanya dan nggak peduli bahwa negara ini punya aturan hukum sendiri.Ini semua karena pergerakan dgn basis agama diizinkan. Akhirnya semua merasa sangat benar dgn kepercayaannya masing2 dan timbul kebencian terhadap pihak2 diluar kelompoknya.Hal2 seperti ini tidak akan anda temui di negara2 sosialis. Tapi tetap pemerintah negara2 sosialis memberikan kemerdakaan bagi setiap rakyatnya untuk memeluk agama apapun dan beribadah sesuai kepercayaannya. Tanpa paksaan, tanpa larangan. Minimal itu yg saya rasakan di Cuba dan Venezuela.Jadi Marxisme yang pada perkembangannya menjadi landasan Komunisme atau Sosialisme tidak ada hubungannya dgn agama. Selama berpuluh2 tahun negeri ini sudah dicekokin doktrin yg salah oleh Amerika cuma karena mereka nggak mau kehilangan sumber uang yg luar biasa besar dari Indonesia. Dan mereka benar2 berhasil merampok negeri ini.Marxisme, Komunisme atau Sosialisme adalah paham politik ekonomi. Paham ekonomi yg menyamaratakan segala hak dan kewajiban dalam setiap segi kehidupan rakyat. Jelas paham ini sangat menguntungkan rakyat, Ane pilih Marxisme gan . Cape denger kata2 pengemis yg bilang udah nggak makan 2 hari. Cape liat jutaan anak putus sekolah karena nggak punya uang. Cape dapet kabar temen satu rumah sakit tempat ade ane cuci darah meninggal karena nggak punya uang buat Hemodialisa.

No comments:

Post a Comment